[Oneshot] Date (My Boy)

Tittle    : Date (My Boy)

Author : Little Fairy

Cast     : Jessica Jung, Kim Kibum (Key)

Genre  : Romance

Rating : PG+15

Length : Oneshot

Disclaimer : I don’t own Sica & Key, their belong’ sment. I’m just  owner in this fanfiction story.

Backsound : Kara – Date (My Boy)

***

Date (My Boy)

Written By Little Fairy

***

Key membuka lokernya dan sepersekian detik kemudian semua surat yang berada di lamar lokernya jatuh berhamburan.

Key menatap surat-surat  yang berserakan dilantao itu dengan malas, surat-surat yang datang dari semua fans bodohnya yang mengejar-ngejarnya.

Key  memasukan bukunya kedalam loker dan mengambil buku lainnya untuk di masukan kedalam tas. Sesudah itu iapun menutup lokernya dan berjongkok untuk memungut surat-surat yang berserakan di lantai, ia tidak mau di marahi oleh cleaning service sekolah hanya karena surat-surat dari fansnya berhamburan di lantai.

“Mendapat surat-surat bodoh lagi Mr. Kim…” ejek Mr. Kang yang tak lain adalah guru mata pelajarannya. Key mendesah pelan dan menyunggingkan sebuah senyum kecil yang terlihat terpaksa untuk di keluarkan.

Key berjalan dengan sebal menuju tempat pembuangan sampah, dan sesampainya di sana ia segera membuang surat-surat itu di sana.

“Ish… kapan fans bodoh itu berhenti mengirimi aku surat yang tak jelas seperti itu!!” rutuk Key kesal seraya kemudian berjalan masuk ke dalam kelas.

***

Terdengar suara teriakan di sana sini dari dalam kelas X-4 . Keadaan kelas sangat richu saat ini, terlebih karena guru mata pelajaran mereka belum datang , makinlah kelas ini menjadi ributnya.

Sesaat kemudian pintu kelas terbuka dan nampaklah Mrs. Hwang yang melangkah memasuki kelas. Semua siswa kemudian meredam suaranya dan kembali ke tempatnya masing-masing.

“Baiklah, keluarkan kertas selembar hari ini kita ulangan.” Kata Mrs. Hwang sambil duduk  ke mejanya.

What?! Ulangan!! Kenapa Mrs. Hwang baru bilang sekarang?! Sial!!’ batin Kibum kesal, seraya menengok ke sebelah kanan bangkunya. Tak ada siapa-siapa di situ, Lee Jinki sahabatnya tak ada di tempatnya sekarang.

‘Kalau tidak ada Jinki aku mencotek siapa?!’ batin Key makin kesal ‘Siapa lagi yang pintar di kelas ini selain Jinki?’ Key bertanya-tanya dalam hati.

“Ehm… sedang memikirkan apa Mr. Kim?!” Tanya Mrs. Hwang dengan sedikit deheman untuk menyadarkan Key dari lamunannya.

Key tersadar dan segera menatap Mrs. Hwang “Tidak sedang memikirkan apa songsaenim.”

“Benarkah? Baguslah kalau begitu. Ku harap kau hanya berkonsentrasi pada ulangan hari ini.” Kata Mrs. Hwang dengan nada menyindir lalu meletakan sebuah kerta soal di atas meja Key.

‘Siapa lagi selain Jinki?” batin Key , ia terus mengingat-ingat teman sekelasnya yang pintar dan matanya kemudian beralih menatap seorang gadis yang duduk di paling depan, gadis dengan rambut berwarna kecoklatan dan panjang sepunggung.

‘Jessica, aku baru ingat kalau gadis itu adalah yang terpintar di kelas ini selain Jinki.’ Batin Key lagi.

Key akhirnyapun mulai memperhatikan soal-soal ulangan yang di berikan oleh Mrs. Hwang dan mulai mengerjakannya dari yang paling mudah, dan untuk soal susah ‘mungkin’ ia bisa bertanya pada Jessica.

Dua puluh menit berlalu, Key berhasil mengerjakan beberapa soal dengan kerja kerasnya sendiri dan ini bisa di katakan sebuah keajaiban. Seorang Kim Kibum atau akrab di sapa Key mengerjakan ulangan sendiri tanpa meminta bantuan Lee Jinki , Ooh benar-benar ajaib.

“Kurang empat soal lagi.” Gumam Key dan kemudian ia menatap punggung Jessica sambil menyeringai kecil. Ia merobek kertas di bukunya dan ia buntel-buntel menjadi kecil dan di lemparkan tepat di punggung Jessica.

Jessica yang merasakan ada sebuah benda yang mengenai punggungnya segera menoleh ke  belakang, mencari orang yang memanggilnya (melempar kertas).

Pandangan Jessica berhenti pada Key yang mulutnya nampak seperti berbicara sesuatu padanya.

Deg…

Jessica berbalik , gadis itu memegang dada sebelah kirinya. Aliran darahnya seakan di sengat listrik berjuta-juta watt , debar jantungnya terdengar menderu, pipinya bersemu. Seorang Kim Kibum, ‘Kim Kibum’ memanggilnya, ajaib.

Jessica mencoba menormalkan kembali segala sesuatu dalam dirinya dan berbalik menatap Key.

Dilihatnya wajah Key yang agak kesal , namun wajah kesal itu berubah kembali menjadi senyuman ketika ia melihat Jessica sudah kembali melihat padanya. Jessica benar-benar merasa bahwa dirinya sudah abnormal hanya karena melihat senyum Key , jantungnya sudah berpacu dua kali, tidak tapi tiga kali lebih cepat dari biasanya.

“Jessica…” Key berkata pelan bahkan sangat pelan namun Jessica tahu bahwa Key menyebut namanya.

“Apa?” tanya Jessica tak kalah pelana

Key kemudian mengacungkan jari telunjuk dan tengah di tambah dengan jari manis yang berarti 23. Jessica mengangguk mengerti dan berbalik , ia membuka lembar jawabannya dan kemudian berbalik lagi pada Key “A” katanya tanpa suara

“Ohh… gomawo…” kata Key kemudian menulis jawabannya dan kemudian dari situ iapun kembali menanyakan jawaban pada Jessica.

***

Teng…

Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhambur keluar kelas tak terkecuali dengan Key.

Key keluar dari dalam kelas dan dilihatnya Jessica yang tengah berjalan sendirian di koridor. Ia berlari menghampiri Jessica.

“Jessica!” Key menepuk pundak Jessica. Jessica kaget bukan main, gadis itu menoleh dan mendapati Key berada di sebelahnya.

Deg… lagi-lagi Jessica merasa bahwa dirinya sudah abnormal. Jessica menunduk dan segera berjalan meninggalkan Key, gadis itu benar-benar salah tingkah.

Key menaikan sebelah alisnya dan menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia memandang punggung Jessica yang tertutupi rambut itu dengan aneh , namun sepersekian detik kemudian Key berlari mengejar Jessica.

“Ya! Jessica~a! Jessica!!” teriak Key sambil berlari menghampiri Jessica.

Jessica berhenti dan berbalik, namun saat Jessica berbalik Key masih berlari dan ia tak dapat menghentikan larinya dan akhirnya terjadilah sebuah aksiden kecil yang benar-benar tak pernah mereka berdua harapkan.

Key menabrak Jessica hingga keduanya jatuh di lantai, namun sebelum mereka jatuh Key sempat memegang kepala Jessica dan menukar posisi mereka sehingga yang jatuh terlebih dahulu adalah Key dan kemudian..,

Chu~

Terjadilah sebuah aksiden kecil yang tak pernah mereka harapkan sebelumnya, mereka berciuman tanpa sengaja.

Jessica menarik kepalanya, Ia menatap Key bulat-bulat dan tak percaya. Wajahnya benar-benar seperti kepiting rebus sekarang. Jessica buru-buru berdiri dan merapikan seragamnya. Key yang melihat Jessica segera berdiri.

“Mian…” kata Key sambil membungkuk rendah

“gwe…gwenchana…” kata Jessica gugup sambil menunduk dan kemudian melongos pergi meninggalkan Key.

“Aduh tolol… kenapa bisa sampai seperti ini.” Rutuk Key.

***

Jessica  duduk di meja belajarnya sambil fokus membaca buku pelajaran di hadapannya, namun tiba-tiba saja ia mengingat kejadian tadi siang di koridor sekolah.

Jessica melepas kacamatanya dan menghela nafas pelan, ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju jendela kamarnya, ia membuka daun jendela kamarnya dan duduk di jendela sambil melihat keluar.

“Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi.” Gumam Jessica pelan sambil kemudian menggembungkan kedua pipinya.

“Itu memalukan sekali.” Jessica menggigit bibir bawahnya saat ia teringat lagi aksiden kecil itu.

Sebenarnya Jessica patut bersyukur, di antara fans bodoh Key yang lain dialah yang paling beruntung karena bisa berciuman dengan Key.  Tapi gadis itu tetap merasa malu akan kejadian itu.

Oh iya, Jessica ini sebenarnya adalah salah satu dari ratusan fans Key yang bodoh itu, namun Jessica bukan gadis yang bodoh akan pelajaran dia bodoh karena menyukai Key. Namun ia mencoba untuk tidak menunjukan ketertarikannya pada Key dan selalu mencoba bersikap biasa saja pada namja itu, tidak seperti gadis lain yang menunjukan ketertarikannya dengan sangat berlebihan -_-.

Jessica juga sama seperti fans lain, suka mengirim surat untuk Key. Namun surat-surat Jessica hanya berisikan sebuah puisi manis untuk Key, bukan surat yang berupa pernyataan isi hatinya yah walaupun sebenarnya puisi yang di beri Jessica itu sebenarnya juga tentang perasaan -_-.

Jessica turun dari Jendela dan menutup daun jendela kamarnya. Gadis itu duduk di meja belajarnya dan mengambil amplop berwarna pink dan secarik kertas ia kemudian mulai membuat puisi untuk Key. Sebenarnya Jessica tahu Key pasti akan membuang suratnya itu ke dalam tong sampah seperti surat-surat dari fansnya yang lain, namun Jessica tidak pernah mau berhenti membuatkan puisi untuk Key.

***

Key berjalan memasuki kelas dan di lihatnya Jessica yang tengah asyik membaca sebuah novel di mejanya. Key menghela nafas dan berjalan menghampiri Jessica.

“Sica~a” panggil Key.

Jessica terkejut dan spontan meletakan novelnya di atas meja, ia menatap Key dengan canggung.

“Ah…ada apa Key?” tanya Jessica ragu

“Errr… aku….” Key menggantungkan kalimatnya, Jessica memiringkan kepalanya dan menatap Key penuh tanya “Aku minta maaf atas kejadian kemarin.” Kata Key

“Ah…gwenchana.” kata Jessica

“Errr benarkah? Kau tidak marah?” tanya Key tak percaya

“Ani… aku tidak marah.”

“haha… kau benar-benar baik Sica, errr kalau begitu apakah aku boleh…” lagi-lagi Key  menggantungkan kalimatnya.
“Boleh apa?” Jessica menautkan sebelah alisnya bingung

“Bolehkah aku meminjam buku tugas matematikamu?” tanya Key sambil nyengir tak jelas.

Jessica terkekeh kecil kemudian membuka tasnya, ia kemudian memberikan sebuah buku tulis pada Key.

“Ini… ku harap kau bisa segera mengembalikannya.” Kata Jessica sambil tersenyum semanis mungkin pada Key.

“Ok… nanti sepulang sekolah akan ku kembalikan.” Kata Key sambil tersenyum memamerkan jajaran gigi putihnya.

Deg… lagi-lagi jantung Jessica berdebar kencang, namun kali ini debaran jantungnya baru terasa setelah Key pergi.

“Ash Sica… sepertinya kau benar-benar sudah abnormal.” Gumam Jessica.

***

Key berjalan ke tempat lokernya berada, ia membuka lokernya dan lagi-lagi seluruh surat tumbah keluar dari dalam lokernya.

“Dasa fans-fans bodoh! Setiap hari suratnya kubuang masih saja mengirimiku surat!” gumam Key sebal. Ia menutup pintu lokernya dengan keras dan berjongkok mengambil seluruh surat yang berserakan itu dan membuangnya ke tong sampah.

Ia kembali ke loker dan mengambil beberapa buku yang akan ia gunakan nanti. Key menutup pintu loker dan saat ia hendak berjalan ia tak sengaja melihat sebuah surat dari penggemarnya yang masih tertinggal di lantai. Key berjongkok dan mengambil amplop berisikan surat tersebut, melihatnya depan belakang dan kemudian memasukannya ke dalam kantong celananya.

“Anggap saja fans yang ku baca suratnya itu adalah orang yang paling beruntung di seluruh dunia!” gumam Key sambil berjalan pergi.

***

Key masuk ke dalam kelas dan duduk di bangkunya yang terdapat di pojok ruangan , ia meletakan tasnya dan mengambil surat yang ia masukan ke kantong celananya tadi. Key membuka amplop tersebut dan mengambil secarik kertas dari dalam amplop tersebut.

Membacanya dengan seksama, terkadang di saat membaca surat itu Key tersenyum-senyum sendiri.

“Sudah berapakali dia mengirimkanku puisi seindah ini?!” tanya Key dalam hati sambil tersenyum-senyum sendiri. Seusai membaca surat tersebut Key kemudian bersiap untuk membuntel lagi kertas itu namun saat ia hendak membuntelnya tiba-tiba saja ia merasa pernah melihat bentuk tulisan yang ada pada surat itu. Key membaca surat itu lagi dan memperhatikannya dengan seksama, dan tiba-tiba ia teringat akan seseorang.

Key mendongak dan melihat punggung Jessica sekilas.

“Jessica? Mungkinkah dia?” batin Key tak percaya, Key membuka tasnya dan mengambil buku Jessica yang berada di dalam tasnya. Ia membuka buku Jessica dan mencoba membandingkan tulisan Jessica dengan tulisan dalam surat tersebut. Dan hasilnya adalah…

SAMA’.

***

Teng…

Bel pulang sekolah berbunyi, Jessica segera memasukan seluruh buku-buku dan alat sekolahnya ke dalam tas dan bergegas keluar dari sekolah.

Saat ia tengah berjalan menuju halaman sekolah, ia mendengar Key berteriak memanggil namanya. Jessica berhenti dan saat ia berbalik ia melihat Key ada di hadapannya.

“Ada apa Key?” tanya Jessica penasaran.

“Aku mau mengembalikan bukumu.” Key mengeluarkan buku Jessica dari dalam tasnya dan menyerahkan buku milik Jessica itu pada Jessica.

“Gomawo…” kata Key lagi

“Sama-sama Key.” Kata Jessica sambil tersenyum seraya kemudian berbalik dan hendak melanjutkan langkahnya, namun tiba-tiba Key meraih pergelangan tangan Jessica dan menghentikan langkah kaki gadis itu.

“Tunggu…” tahan Key, Jessica berbalik dan melirik pada pergelangan tangannya yang di pegang oleh Key.

“Errr… mianhae…” Key melepas pegangannya

ah… aku rasa jantungku kali ini benar-benar ingin copot.’ Batin Jessica

“Gwen…gwenchana…” kata Jessica gugup

“Emmm Sica… apa kau nanti sore ada acara?” tanya Key sedikit malu-malu

“Ye?!” Jessica sedikit tidak percaya dan meminta Key mengulang perkataannya

“Apa nanti sore kau ada acara?” ulang Key

“Tidak, kenapa memangnya?” tanya Jessica

“Aku mau mengajakmu keliling taman hiburan nanti sore, apa kau mau?”

Dag…dig…dug…deg…dog….

Jantung Jessica kali ini benar-benar sangat berdebar , gadis itu benar-benar tidak dapat menolak kesempatan emas itu dan langsung mengangguk dengan pelan.

“Errr… baiklah aku jemput kau nanti sore jam setengah empat, sampai jumpa.” Key kemudian berjalan pergi meninggalkan Jessica.

Jessica mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali “katakan bahwa ini mimpi.” Kata Jessica seraya mencubit pipi kanannya dan alhasil dia mengerang kesakitan.

“nyata…”

***

My Boy Luv Luv,My Luv Boy Boy
My Boy Luv Luv,My Luv Boy Boy

Even if I pretend I don’t care
As you get closer I can’t hide how I feel
no matter how careful I act, What do I do?
My heart races and I can’t help but get nervous
I’ll show my heart to you only, I’ve been waiting for you

[Kara – Date (My Boy)]

Jessica membuka pintu almarinya, di keluarkan semua pakaiannya dan melemparnya ke atas tempat tidur. Jessica kemudian mulai mencoba seluruh pakaiannya satu persatu, memilih-milih pakaian yang akan dipakaianya untuk kencan berdua dengan Key nanti.

Setelah sekian lama memilih-milih pakaian yang akan ia kenakan, akhirnya pilihannya jatuh pada sebuah blouse berwarna biru pasta dan overall berwarna hitam.

Setelah memilih-milih pakaian, Jessicapun mandi, ia bahkan mandi sambil berendam. Setelah tiga puluh menit, Jessica keluar dari kamar dengan menggunakan bathrobe warna biru dengan motif awan-awan berwarna putih. Jessica mengganti bathrobenya dengan pakaian yang tadi ia pilih dan setelah mengganti pakaian Jessica segera menata diri.

Rambut kecoklatannya yang panjang sepunggung disisirnya rapi dan kemudian di kuncir kuda olehnya, poninya di sisakan kedepan. Jessica menaburkan bedak tipis ke permukaan kulit wajahnya, lip gloss berwarna pink strawberry seperti warna bibirnya pun turut menghiasi bibir mungilnya. Ia memakai eyeshadow berwarna coklat muda agar terlihat lebih natural kemudian ia juga tak lupa untuk memakai blushon. Hari ini adalah hari pertama Jessica berdandan habisan.

Jam setengah empat teng!

Jessica membuka gorden kamarnya dan di lihatnya Key dengan motornya berada di depan rumahnya.

Jessica menutup gorden kamarnya dan segera memakai high heels ,kemudian mengambil tasnya dari gantungan belakang pintu, Jessica keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

“Sica!! Ada temanmu!!” teriak oemmnya

“Ya aku tahu!! Aku pergi bersama temanku itu ya oemma, bye bye” sahut Jessica sambil berpamitan seraya berlari keluar. Jessica membuka pintu dan dilihatnya Key yang berdiri membelakanginya. Key berbalik dan tersenyum pada Jessica.

Deg…

Sekali lagi Jessica merasakan dirinya benar-benar abnormal, detak jantungnya kembali berpacu secara tak normal atau arti kata berdetak lebih cepat dari yang seharusnya. Wajahnya perlahan-lahan berubah menjadi merah padam seperti kepiting yang direbus.

“Kau sudah siap?” tanya Key

“Ah…ne…” jawab Jessica gugup

“Errr… tapi…” Key menggantungkan kalimatnya

“Tapi apa?” Jessica memiringkan kepalanya

“Apa kau yakin akan memakai baju seperti ini? Sebentar lagi kan musim dingin.” Lanjut Key

Jessica terkekeh pelan “Tentu saja. Musim dingin masih beberapa hari lagi, jadi mana mungkin nanti akan ada hujan salju.” Tutur Jessica

“Ehm… ah… Arraso… kajja.” Key memegang pergelangan tangan Jessica dan menariknya keluar dari pagar rumahnya.

Key memasang helmnya dan kemudian memberikan Jessica sebuah helm pada Jessica dan setelah itu ia naik ke atas motornya.

Key menunggu Jessica naik, namun ia tak kunjung merasakan ada beban yang bertambah pada motornya, Key menoleh ke belakang dan melihat Jessica yang tengah kebingungan menggunakan helm. Key tersenyum kecil kemudian turun dari motornya, ia berjalan mendekati Jessica dan seketika itu pula tangan Jessica yang memegangi pengait helm jatuh (?) saking lemasnya. Key memegang pengait helm Jessica dan memasangkannya, ia kemudian membenarkan helm Jessica yang mereng menjadi tidak mereng lagi.

“Kau tidak bisa memakai helm?” tanya Key lembut dan Jessica hanya menggeleng pelan

“Haha… sudahlah ayo naik.” Perintah Key dengan di awali sebuah tawaan kecil, Key naik ke motornya di ikuti oleh Jessica. Gadis itu kemudian naik di belakang Key.

Key menstrater motornya dan kemudian membawa motornya melaju kencang.

***

Key melaju kencang bersama motornya di tengah jalanan kota. Jessica ketakutan bukan main, ia sudah berteriak pada Key untuk mengurangi laju motornya namun Key tidak menguranginya juga, ada dua kemungkinan Key tak mengurangi laju motornya yaitu ia tak mendengar atau mungkin pura-pura tak mendengar.

Pluk…

Jessica memeluk pinggang Key saat motor Key makin melaju kencang, Jessica bahkan menyandarkan kepalanya di punggung Key.

Kali ini bukan Jessica yang berdebar-debar namun Key lah yang dibuat Jessica berdebar-debar.

Namja itu merasakan ada sesuatu yang berbeda pada pacuan jantungnya yang tiba-tiba saja terasa sangat-sangat cepat. Namja itu pelan-pelan mengurangi laju motornya dan kemudian belok ke arah sebelah kiri, ke arah Lotte World berada.

***

Key memarkirkan motornya di parkiran motor yang telah tersedia di halaman Lotte, Jessica turun dari motor dengan sedikit sempoyongan, kepalanya benar-benar terasa sangat pusing. Ini adalah kali pertama Jessica menaiki motor.

“Gwenchana?” tanya Key

“Gwenchana.” Jawab Jessica seraya kemudian melepas pengait helmnya dan menyerahkan helm itu pada Key.

Key meletakan kedua helmnya di atas motor dan kemudian meraih pergelangan tangan Jessica.

“Let’s started fun today!” teriak Key sumringah seraya menarik Jessica masuk ke dalam.

Mereka berkeliling-keliling Lotte World, mencoba berbagai macam mainan dan wahana yang tersedia di sana. Pertama mereka mencoba berbagai macam wahana yang ada di Lotte, dari mulai komedi putar, bianglala, roller coaster dan lain-lain. Kemudian permainan-permainan hiburan yang lain seperti tembak-tembakan dan sebagainya.

Jessica berjalan sambil membawa sebuah boneka teddy bear yang tak besar dan tak juga kecil dan Key berjalan di sampingnya sambil menatapnya dengan senyuman.

“Sica~ mau ice cream?” tawar Key , Jessica menoleh dengan cepat dan tersenyum pada Key.

“Tentu saja, aku tidak akan menolaknya hehe…” Kata Jessica tanpa penolakan

“Kalau begitu kau tunggu di bangku itu aku beli ice cream disana dulu ya.” Kata Key seraya kemudian berlari ke salah satu kedai ice cream yang berada beberapa meter dari tempat mereka berdiri.

Jessica mengangguk dan kemudian berjalan menuju bangku panjang yang di tunjuk oleh Key tadi, Jessica duduk di situ sambil terus memandangi boneka Teddy yang berhasil di dapatkan Key dengan senyum mengembang.

Jessica merasa bahwa hari ini dialah wanita yang paling merasa bahagia di dunia.

Sesaat kemudian Key datang menghampiri Jessica dan memberikan Jessica Ice Cream rasa Strawberry Vanilla dan untuk dirinya sendiri Chocolate Vanilla.

“Gomawo…” kata Jessica sambil mengambil ice creamnya

“Sama-sama…” Key tersenyum riang

Mereka berdua kemudian menikmati ice cream mereka masing sambil mengobrol santai.

Tak terasa ice cream mereka telah habis dan mereka telah menghabiskan waktu berjam-jam di lotte seharian ini. Malam sudah mulai sedikit larut, Jessica dan Key pun memutuskan untuk pulang.

Saat mereka tengah berjalan menuju parkiran tiba-tiba saja ada salju yang turun dan anginpun mulai berhembus kencang.

“Kau tidak dingin?” tanya Key khawatir pada Jessica

“Ani…” jawab Jessica sambil tersenyum, padahal sebenarnya gadis itu sangat-sangat kedinginan.

Key melihat bibir Jessica bergetar, ia tahu bahwa gadis itu sebenarnya kedinginan.

Key tersenyum kecil seraya kemudian melapas jaketnya dan meletakannya di pundak Jessica.

“Jangan berbohong, aku tahu kau kedinginan.” Kata Key lembut membuat Jessica benar-benar tersentuh. Key mengambil helm dan memasangkannya untuk Jessica, benar-benar ROMANTIS!!

Wajah Jessica semakin merona, gadis itu benar-benar sudah di buat menjadi kepiting rebus berkali-kali oleh Key.

Key memasang helmnya dan naik ke atas motor, ia menggerakan sedikit kepalanya arti kata memerintah Jessica naik ke atas motor.

Jessica naik ke atas motor dan langsung memeluk pinggang Key, Jessica takut Key akan ngebut seperti tadi. Sedangkan Key yang di peluk oleh Jessica hanya senyum-senyum tak jelas.

***

Di tengah perjalan pulang tak di sangka ternyata salju turun semakin banyak, membuat Jessica dan Key mau tak mau harus berteduh terlebih dahulu. Key meminggirkan motornya kesebelah trotoar yang berada di dekat halte. Ia meletakan motornya disitu dan turun dari motor seraya kemudian bersama Jessica berlari ke halte dan berteduh disana.

“Aigo, menurut perkiraan cuaca salju turun masih beberapa hari lagi tapi kenap saljunya sudah turun sekarang!!” gerutu Jessica

“Haha…” Key terkekeh kecil

Jessica menoleh dan menatap Key penuh tanya “kenapa tertawa?” tanya Jessica

“Ani… aku Cuma mau bilang tak semua ramalan itu selalu tepat.” Jawab Key

“Ooh begitu…” Jessica membulatkan mulutnya

“Huhhh… dingin…” kata Jessica sedikit bergetar sambil menggosok-gosokan kedua telapak tangannya.

Key menoleh dan menatap Jessica dalam. “Benar-benar dingin ya?” tanya Key dan Jessica mengangguk pelan tanpa menoleh pada Key.

“hhhh…” terdengar helaan nafas Key “Jessica…” panggil namja itu.

Jessica menoleh dan

Deg…

Lagi, lagi, dan lagi jantungnya berdebar dengan cepat. Matanya mendapati wajah Key yang saat ini hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya.

“A-apa Key…?” tanya Jessica gugup.

Key tersenyum dan melepas syalnya, ia lantas memasangkan syal itu di leher Jessica , memutarnya dan mengikatnya.

“Gomawo…” kata Jessica dengan wajah merah bak kepiting rebusnya.

Key tak menjawab namun terus menatap Jessica tajam. Jessica yang malu akan tatapan Key langsung menunduk namun Key segera memegang dagunya dan mengangkat wajah gadis itu.

Pelan-pelan Key mendekatkan wajahnya ke wajah Jessica dan…

Chu~

Sebuah ciuman manis mendarat di bibir Jessica. Gadis itu terpaku di tempatnya, tak percaya dengan kejadiaan yang baru ia alami ini.

Mulai dari di ajak kencan dengan seorang yang ia suka, di perlakukan secara romantis , dan melakukan first kiss bersama orang yang ia suka dengan cara yang ia idam-idamkan sejak dulu, benar-benar terasa bagai mimpi bagi gadis itu.

Key memegang tangan Jessica dan mengelusnya pelan.

“Jessica… will u be my girlfriend?” tanya Key yang langsung membuat Jessica tersentak kaget

“M…mwo??!” tanya Jessica kaget dan tak percaya

“Maukah kau jadi pacarku?” ulang Key

Jessica terdiam , ‘It’s true like a dreams!’ batin Jessica

“Sica?!” panggil Key

“Eh… ne key??”

“Bagaimana?” tanya Key meminta kepastian, sesaat kemudian Jessica mengangguk yang berarti iya.

“Kau menerimaku?” tanya Key

“Ne… Key.” Jawab Jessica

“Ahh… Jessica saranghae…!!” seru Key seraya memeluk Jessica erat

“Na…do Key…” balas Jessica di telinga Key

“Oh iya, terimakasih untuk puisi yang kau berikan kepadaku selama ini. Maaf aku hanya sekali saja membaca puisimu.” Kata Key menyesal sambil tertunduk.

Jessica tersenyum dan terkekeh kecil “Gwenchana…” kata Jessica dengan senyum khasnya

“Errr… jadi mulai malam ini kita resmi kekasih?” tanya Jessica pada Key

“Ne… malam ini kita resmi menjadi sepasang kekasih!!” kata Key semangat yang membuat Jessica tertawa.

“So… a while ago I’m date with my boy?” tanya Jessica

“Ehm… yeah… maybe… hahaha…” balas Key dengan tawaan kecil

“Errr… kurasa sekarang kau harus mengantar ku pulang, oemmaku pasti mencariku.” Kata Jessica

“Ah… baiklah. Ayo naik.” Key memegang pergelangan tangan Jessica dan naik ke atas motornya terlebih dahulu di ikuti dengan Jessica kemudian.

Key memacu kencang motornya menuju rumah Jessica.

Fin

3 responses to “[Oneshot] Date (My Boy)

  1. wow, skali baca bs langsung apal tulisan..hehehe
    key romantis banget sih, jd pengen de
    *pelukkey* /duagh *ditimpuklockets*
    hehehe ^^v

Reply ^____^